Ketika hati merindukan seseorang tetapi otak melarang
sebuah pertemuan karna sebuah prinsip, kamu yang memiliki sebuah ruang indah
dihati ini, melukai dengan sikap yang tak seharusnya ada, entah apa yang
dicerna otakku sehingga ada hukum-hukum dalam jaringan hidupku yang berubah
dalam memandang dirimu.
Tapi tak berlaku untuk hatiku, kamu tetap pemiliknya,
bagaimanapun dirimu, tak ada bagian dari hatiku yang bisa menyembunyikan gema
namamu yang memantul di dinding-dinding lembut hatiku.
Perdulikah ketika mulutku mengatakan apa yang dirasakan
hati, tak ada sesuatu yang kutangkap sebagai penghargaan untuk bongkahan daging
didadaku, hanya kiasan-kiasan tak berarti dari dirimu.
Bagaimana jika aku yang mengabaikanmu, ya... sekarang aku
tak lagi untukmu, sementara atau mungkin selamanya, jika mungkin ada rindu untukku, simpanlah....
Aku pun menyimpan kerinduan untukmu...
0 komentar:
Posting Komentar